RASA SYUKUR YANG PALSU DAN SENDI-SENDI PENERIMAAN
Belum lama ini saya menemukan konten di Instagram, dimana si content creator - nya mengalami sebuah kegelisahan yang mungkin umum dialami oleh orang-orang. Nama si content creator ini adalah @Edowipi. Saya panggil saja dengan mas Edo atau Edo saja ya.. Edo memancarkan wajah penuh kekecewaan, dahinya berkerut keras, sehingga menghasilkan gurat-gurat garis yang sangat jelas. Dalam konten tersebut, Edo mengutarakan kegelisahannya, "Mengapa bersyukur itu harus dengan membandingkan kondisi diri dengan kondisi orang lain yang lebih buruk daripada kita? Apakah cara bersyukur haruslah seperti itu?" Edo menceritakan pengalamannya ketika ada penceramah yang berdakwah dengan statment yang kuat tentang rasa bersyukur. "JANGAN MENGELUHKAN ANAK_ANAKMU YANG REWEL, KARENA ITU ADALAH IMPIAN IBU-IBU YANG MANDUL!!" Ketidak setujuan Edo terhadap statment tersebut, terpancar pada raut dan warna suaranya yang sudah semakin sumbang karena ia merasakan bahwa ada yang tidak beres daripada...